Saya termasuk penulis kamar. "Penulis kamar", saya kutip dari ucapan Mbak Haya Aliya Zaki. PC saya penuh dengan
tulisan fiksi (puisi dan cerpen) maupun nonfiksi. Banyak tulisan yang saya
simpan saja, tanpa pernah dipublikasikan. Beberapa puisi dan cerpen pernah saya
publikasikan lewat berbagai lomba ataupun sekadar di wall Facebook. Saat itu
saya tidak tertarik sama sekali membuat blog. Pertama mengenal dunia medsos
hingga sekarang, saya lebih aktif di Facebook.
Dulu penulis kamar, sekarang sebutlah saya penulis tanah lapang. Eh, sedikit lapang, lah. Saya seperti tertampar ketika banyak tulisan yang bisa menginspirasi orang lain, sedangkan saya hanya sibuk dengan dunia lain (Pocong kali!). Tulisan itu, kan, tujuannya untuk dibaca. Bagaimana bisa dibaca orang lain jika penulisnya sendiri mengurung diri di kamar? Sering travelling, tapi tidak pernah menuliskan kisah perjalanannya. Saya dulu miris banget, ya. :(
Dua tahun lalu, saya dikenalkan seorang sahabat pada dunia blogging. Terus terang saya sangat gaptek. Pikiran sempit membuat saya enggan membuka diri untuk lebih melek teknologi. Atau, mungkin saya kategori setia, cuma aktif di Facebook? Seperti kesetiaan saya menunggu kamu, iya, kamu! (Aih, abaikan ini!). Meskipun enggan membuat blog pribadi, saya rajin "berkeliaran" di blog-blog.
Dua tahun lalu, saya dikenalkan seorang sahabat pada dunia blogging. Terus terang saya sangat gaptek. Pikiran sempit membuat saya enggan membuka diri untuk lebih melek teknologi. Atau, mungkin saya kategori setia, cuma aktif di Facebook? Seperti kesetiaan saya menunggu kamu, iya, kamu! (Aih, abaikan ini!). Meskipun enggan membuat blog pribadi, saya rajin "berkeliaran" di blog-blog.
Mei 2013, admin grup
kepenulisan mengundang seorang blogger untuk mengajari anggota grup secara
online. Bahan yang diajarkan dasar banget, yakni cara membuat blog. Momen bulan
Mei itulah pertama kalinya saya kenal Mbak Shinta Ries. Dia dengan
sabar membimbing anggota grup.
Lama-lama, saya jadi tahu bagaimana
perkembangan dunia blogging. Saya tahu blogger juga tak beda jauh dengan
wartawan. Blogger juga menulis reportase setelah menghadiri sebuah acara. Kan,
tugas blogger tak beda jauh dengan wartawan: Menulis berita aktual. “Jadi
blogger itu ternyata keren,” ucap saya suatu hari. Beberapa kali saya diajak teman hadir
di acara blogger. Berkat kenal dengan blogger, saya pernah diajak baca puisi bersama di depan Menteri Kesehatan.
Seorang teman mengajak saya ikut Fun Blogging. Kok bisa dia menawarkan ikut Fun Blogging, sementara dia
tahu saya sudah lama tidak menulis di blog? Tapi, apa salahnya ikut? Pasti saya
akan mendapat banyak pengetahuan dan pengalaman. Selama saya masih berpegang pada
prinsip “Belajar itu bisa dari mana saja”, tidak ada ruginya ikut Fun Blogging. Kalau tidak salah, saya didaftarkan di Fun Blogging 5. Tapi, jadwalnya bentrok dengan pekerjaan di kantor. Saat itu saya baru merantau dari Banjarmasin ke Yogyakarta. Saya bekerja di sebuah penerbitan. Sebagai karyawan, tentu
saya tidak bisa sebebas dulu yang bisa travelling kapan pun dan ke mana pun.
Akhirnya, kesampaian juga ikut Fun
Blogging 8 yang diadakan pada hari Sabtu, 19 Desember 2015, di Gratia Center,
Jl. Ciputat Raya, Pondok Pinang, Jakarta. Jumat sore saya berangkat dari
Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, dan sampai di Stasiun Senen tengah malam.
Setelah istirahat sekian jam di rumah teman, pagi Sabtu saya berangkat
ke Gratia Center dengan diantar teman.
Jam di handphone sudah menunjukkan
pukul 08.20 WIB. Saya bertanya tempat acara ke satpam di depan gedung Gratia Center.
Dia bilang saya masuk ke ruangan sebelah kanan. Di dekat meja resepsionis, ada seorang perempuan berjilbab cokelat muda duduk. Saya
seperti mengenalnya meskipun belum pernah ketemu langsung. Langsung saja saya
tembak (Aih!), “Mbak Haya, kan? Sudah mulai, ya, Mbak?”
“Benar,” jawab Mbak Haya, ramah.
“Saya Lathifah Edib.”
“Oooh, Lathifah Edib. Ayo, masuk masuk.
Acaranya belum mulai, kok,” sahut Mbak Haya.
Saya pun masuk ke ruangan. Ternyata peserta Fun
Blogging kali ini lebih banyak dari Fun Blogging sebelumnya. Sebelumnya cuma
maksimal 30 orang, sedangkan sekarang sekitar 45 orang. Wajarlah bila ruangan
ini terkesan pas-pasan luasnya. Tidak sempit, juga tidak luas. Meskipun tanpa sound system (mikrofon), suara pemateri sangat terdengar jelas. Jadi, ini
bukanlah kendala yang berarti. Mungkin, para pemateri saja yang perlu
mengeluarkan suara yang full power. Syukurlah para peserta anak baik semua.
Tidak ada yang “arisan sendiri”. Sekadar saran, jumlah peserta untuk Fun Blogging berikutnya jangan sampai lebih dari 30 orang. Tiga puluh orang itu menurut saya sudah cukup maksimal. ^_^
Para peserta sibuk ngetwit dengan gadget masing-masing. ;) |
Di ruangan, ada empat meja panjang seperti meja meeting. Satu meja bisa
memuat sekitar 12 orang. Saya perhatikan wajah-wajah peserta, memastikan adakah
orang yang saya kenal. Saya tipikal yang tidak gampang akrab dengan orang lain.
Bukan berarti sombong, ya. Sumpah terkewer-kewer, saya ini ramah, suka
membanyol, manis pula (Huhuuu!). Komunikasi saya payah saat pertama kali bertemu orang lain.
Pandangan saya tertuju ke satu orang:
Mbak Lita Chan Lai! Kami pernah beberapa kali ketemu. Peserta lainnya yang
saya kenal ada Mbak Echa dan Mas Dede. Ini juga karena beberapa kali ketemu.
Peserta lain ada yang saya kenal cuma lewat nama. Pengin banget nyamperin, tapi
malu. -_-
Saya duduk di samping Mbak Lita, satu
meja dengan Mbak Echa dan Mas Dede. Sebelum berangkat, saya cuma sempat sarapan
minuman sereal. Syukurlah panitia menyajikan bermacam kue. Perut sudah penuh,
acara Fun Blogging pun dimulai. Tema Fun Blogging 8 adalah “Dari Hobi Menjadi
Profesi”. Temanya sangat “mengundang selera”. Zaman sekarang, profesi/pekerjaan
yang sesuai hobi jelas sangat diminati.
Mbak Martha dari IWITA |
Acara diawali sambutan oleh Mbak
Martha, perwakilan dari IWITA. IWITA (Indonesian Women IT Awareness)
merupakan Organisasi Perempuan Indonesia Tanggap Teknologi. Mbak Martha
menyampaikan sekilas tentang IWITA dan menawarkan kepada siapa saja yang ingin
bergabung ke IWITA. Perempuan atau laki-laki, semua bisa bergabung ke tim IWITA. Satu pesan dari Mbak Martha yang saya catat: “Konsisten itu
jalan untuk menuju sukses.” Pesan ini seiring sejalan dengan tujuan Fun
Blogging, yakni menumbuhkan konsistensi dalam menulis.
Selanjutnya, materi pertama “Writing
Great Content” disampaikan oleh Mbak Haya Aliya Zaki. Materi yang dia sampaikan
sebagian besar berkaitan dengan pekerjaan saya sebagai editor. Wah, saya sangat
senang dengan materi ini!
Selama berkeliaran di blog-blog, saya menyimpulkan permasalahan utama para blogger adalah EYD dan self editing. Banyak yang beranggapan EYD itu momok menakutkan, bahkan
ada yang pasrah karena merasa sulit memahami EYD. Padahal, mempelajari EYD dan self editing bagi seorang blogger adalah kewajiban. Blogger itu juga seorang
penulis, bahkan blogger itu selevel dengan jurnalis. Tulisan seorang blogger
tentunya bukanlah tulisan asal jadi, melainkan harus melewati tahapan demi
tahapan teknik penulisan.
Di dunia penerbitan, naskah harus
melewati proses penyuntingan, lay out, hingga naskah naik cetak. Untuk proses penyuntingan saja bisa melewati dua atau tiga proses dari orang yang berbeda. Nah,
bagaimana dengan blog pribadi? Apakah melewati tahapan seperti itu? Namanya
blog pribadi, tentunya tidak melewati tahapan yang perlu banyak orang. Maka,
diperlukanlah self editing.
Mbak Haya tidak pernah bosan menjawab pertanyaan peserta. Sssttt... itu goodie bag! ;) |
Self editing adalah penyuntingan tulisan yang dilakukan secara mandiri oleh seorang
penulis. Yang paling dasar adalah penguasaan EYD, seperti penempatan tanda baca
(titik, koma, seru, tanya), huruf kapital, dan sebagainya. Bayangkan, sebab keliru
penempatan tanda koma saja, tulisan kita akan menimbulkan salah paham. Lihatlah perbedaan kalimat "Mama sedang makan, Edib" dan kalimat "Mama sedang makan Edib". Fungsi tanda koma sebelum "Edib" pada kalimat pertama untuk menunjukkan kata sapaan, sedangkan "Edib" pada kalimat kedua menunjukkan objek. Mengendapkan karya sebelum dipublikasikan juga penting. Caranya dengan dibaca
berulang-ulang.
Penyampaian Mbak Haya tentang teknik
penulisan sangat gamblang. Para peserta tampak antusias menyimak materi. Mbak Haya juga menyampaikan cara agar tulisan kita banyak dibaca orang
lain. Tampilan blog jangan sampai membuat pembaca ngucek-ngucek mata. Blogger harus punya style atau gaya tersendiri. Style tulisan kita akan
mampu menjaring pembaca yang
selalu setia menanti tulisan kita. Berbeda dengan tulisan jurnalis di media,
tulisan blogger lebih santai dan tidak terikat hal yang baku. Menambah
emotikon, misalnya, sama sekali tidak dilarang. ;)
Mbak Dewi dari Sari Husada. |
Sebelum ishoma, Mbak Dewi dari SariHusada, menyampaikan sekilas tentang program “Nutrisi untuk Bangsa”. Program ini sama sekali tidak berhubungan dengan promo
produk Sari Husada, melainkan program meningkatkan kepedulian masyarakat akan
masalah-masalah gizi di Indonesia, terutama kesehatan gizi ibu dan anak. Mbak Dewi juga memaparkan tentang Jelajah Gizi.
Jelajah Gizi bukan sekadar jalan-jalan menikmati pemandangan, tapi juga menelusuri keragaman makanan Nusantara, serta mengetahui cara pembuatan makanan dan kandungan gizi dalam makanan tersebut. Bagi seorang traveller, Jelajah Gizi ini tentu sangat menarik untuk diikuti. Nutrisi untuk Bangsa juga sering mengadakan lomba untuk penulis, khususnya blogger. "Mengikuti lomba-lomba menulis berguna banget untuk meningkatkan kemampuan menulis," kata Mbak Haya.
Jelajah Gizi bukan sekadar jalan-jalan menikmati pemandangan, tapi juga menelusuri keragaman makanan Nusantara, serta mengetahui cara pembuatan makanan dan kandungan gizi dalam makanan tersebut. Bagi seorang traveller, Jelajah Gizi ini tentu sangat menarik untuk diikuti. Nutrisi untuk Bangsa juga sering mengadakan lomba untuk penulis, khususnya blogger. "Mengikuti lomba-lomba menulis berguna banget untuk meningkatkan kemampuan menulis," kata Mbak Haya.
Sembari menikmati makan siang berupa
nasi Bali, para peserta ngobrol santai. Saya menahan diri tidak
memakan sambalnya yang sangat menggoda. Tidak lucu, kan, nanti diare di tengah
acara. -_- Eh, dari awal acara, suasananya dibuat sesantai mungkin. Saya
pun sempat ngobrol dengan Mbak Haya. Kami saling berbagi
kisah suka dan duka menjadi seorang editor.
Berlanjutlah ke materi kedua. Kali ini
pematerinya Mbak Shinta Ries. Materinya tantangan buat saya yang
gapteknya amit-amit. Selain itu, rasa kantuk mulai menyerang, saudara-saudara!
Saya telusuri seantero ruangan, adakah kopi hitam buat meredakan kantuk?
Okelah, abaikan kopi yang rupanya jual mahal saat saya butuhkan. Masukan dari saya, sediain kopi, ya, pas Fun Blogging berikutnya. Memang boleh ikut lagi? Pletak! :D
Mbak Shinta, beli bajunya di mana? #gagalfokus. -_- |
Untungnya, Mbak Shinta Ries
menyampaikan materi “Advancing Your Blog Platform” dengan suara yang merdu,
mengalir ringan, dan enjoy. Kelihatan Mbak Shinta Ries ini sudah terbiasa
menjadi pemateri. Kantuk saya terobati sedikit (Maafkan kalau ini gombal, Mbak
Shinta. :D ).
Materi tentang blog platform ini sebenarnya sangat menarik. Para peserta antusias bertanya. Mbak Shinta yang memang ahli di
bidang desain blog/website menjawab dengan detail. Apalagi ketika sampai ke
topik cara menaikkan klout score, Google Analytics, dan blogging yang
menghasilkan uang, wih, semangat banget. Namun, saya harus berusaha keras
memahami dan mencatat istilah-istilah yang dipaparkan Mbak Shinta. :D Syukurlah
kumpulan materi dikirimkan via e-mail dua hari setelah acara. Tips-tips cantik dan
menarik dibagi secara gratis oleh Mbak Haya, Mbak Shinta, dan Mbak Ani Berta, si pamateri berikutnya.
“Domain gratisan sangat bermanfaat dan
menghasilkan bila digunakan dengan optimal,” kata Mbak Shinta Ries.
Lagi-lagi kesuksesan itu berhubungan
dengan konsistensi. Konsistensi tak beda jauh dengan usaha optimal. Ini PR bagi saya. Yang
terpenting konsistensi menulis dan keinginan kita untuk belajar dan belajar.
Domain berbayar tidak menjamin akan menghasilkan uang jika tidak dikelola
dengan apik. Mbak Shinta Ries menjelaskan perbedaan domain gratisan dan domain berbayar.
Mbak Ani Berta yang selalu emangat! |
Selanjutnya, Mbak Ani
Berta memaparkan materi “How to Monetize Your Blog Through Branding”. Ini materi yang ditunggu-tunggu.
Mbak Ani Berta mentransfer ilmu dengan penuh semangat. Para peserta tak kalah
antusias menyimak materi demi materi. Bagaimana tidak, para peserta dibuat “ngiler”
ketika Mbak Ani Berta menyampaikan trik-trik biar dapat job review dan menjadi
buzzer medsos! Jangan salah, fungsi medsos tidak hanya untuk bikin status atau
twit galau (Ayo ngaku, Dib!), tapi juga bisa menghasilkan uang. Bagaimana caranya? Penasaran?
Ikutlah Fun Blogging berikutnya, ya! Tim Fun Blogging mungkin bakal berkunjung ke kota-kotamu. ;)
Media sosial semakin berkembang
seiring berkembangnya teknologi. Mati kutulah saya jika masih saja setia dengan
Facebook, tanpa menoleh ke Twitter, Instagram, Path, dsb. Tapi, saya sudah
punya akun Twitter dan Instagram, lho. Searching nama Lathifah Edib, pasti
muncul nama saya yang unik itu (Pede akut!) Jangan lupa follow, ya. Promo itu
wajib. Haha!
Kekompakan tim Fun Blogging ketika menyiapkan materi. ;) |
Pelajaran yang penting dari
keseluruhan materi di Fun Blogging 8 adalah attitude dan komunikasi. Yup, di
segala bidang profesi, attitude dan komunikasi yang baik adalah modal utama.
Kita harus tahu bagaimana etika di media sosial, bagaimana menolak tawaran job
dengan cara yang tidak menyakiti dan tidak memutus silaturahmi, dan yang
terakhir hindari tindakan plagiat! Sekali kita melakukan plagiat atau "copasus"
(meminjam istilah seorang teman, "copy paste ubah sedikit"), maka tercorenglah
nama kita selamanya. Syukur-syukur bisa mengembalikan nama baik dengan berkarya
lebih baik. Jika tidak? Tanyakanlah pada rumput yang bergoyang, kata si Ebiet
G. Ade.
Beberapa waktu lalu, seorang blogger "mana-manasin" saya. "Nggak enak jadi karyawan itu. Mending serius ngeblog sambil freelance ngedit. Percayalah, ini menghasilkan dan kamu nggak bakal terikat waktu. Kamu bakal bisa travelling kapan aja."
Tarik napaaas! Sebenarnya bukan masalah saya jadi karyawan. Saya pasti bisa mengoptimalkan blog meskipun masih berstatus karyawan. "Kadang, hambatan kita melakukan hal baik itu bukan karena tidak adanya kesempatan, melainkan terlalu asyik menghitung kendala dan takut tantangan." Itu masalahnya. Buang rasa malas! Gunakan media sosial seefektif mungkin. Belajar berkomunikasi dua arah. Jangan asyik sendiri. (Ini saya banget. Pletak!) Daaan, ayo melek teknologi!
Terima kasih, tim Fun Blogging dan semua sponsor yang mendukung acara ini (Sari Husada, IWITA, Qwords.com, Pixy, dan DAG). Kalian berhasil jadi kompor semangat saya. Semoga saya semakin rajin dan konsisten menulis, serta kegaptekan semakin luntur. :D Semoga Fun Blogging terus menghasilkan blogger-blogger keren!
Tarik napaaas! Sebenarnya bukan masalah saya jadi karyawan. Saya pasti bisa mengoptimalkan blog meskipun masih berstatus karyawan. "Kadang, hambatan kita melakukan hal baik itu bukan karena tidak adanya kesempatan, melainkan terlalu asyik menghitung kendala dan takut tantangan." Itu masalahnya. Buang rasa malas! Gunakan media sosial seefektif mungkin. Belajar berkomunikasi dua arah. Jangan asyik sendiri. (Ini saya banget. Pletak!) Daaan, ayo melek teknologi!
Terima kasih, tim Fun Blogging dan semua sponsor yang mendukung acara ini (Sari Husada, IWITA, Qwords.com, Pixy, dan DAG). Kalian berhasil jadi kompor semangat saya. Semoga saya semakin rajin dan konsisten menulis, serta kegaptekan semakin luntur. :D Semoga Fun Blogging terus menghasilkan blogger-blogger keren!
(sumber: https://terfirman.wordpress.com/2014/07/22/tak-ada-kata-terlambat/) |
Jogja, 301215
Wah, memang bener banget semangat blogger kebanyakan dateng dari Fun Blogging lho. Postingannya lengkep-kel-kep... keren.
BalasHapus#salim ke Bunda Yati. Makasih udah mampir, ya. Saya kenal Bunda di grup MFF. Bunda salah satu orang yg pengin saya sapa, tapi saya ragu Bunda Yati apa bukan dan saya malu2. :3 Itu, lho, waktu acara Dewi Lestari di Tangerang. Pas kelar acara, baru nanya ke Bunda Elisa Koraag. Eh, ternyata bener Bunda Yati Rachmat. -_- ^_^
Hapusudah lama saya ga ngeblog -_-
BalasHapusAyo ngeblog, Nic! ;)
HapusTerima kasih sudah datang jauh2 dari Jogja Mba :)
BalasHapusTerima kasih juga, Mbak Ani... :)
HapusYuk terus semangat ngeblog mbk hehe :)
BalasHapusBiar bisa kayak teh ani, mbk sinta dan mbk haya hehe
Kayak kamu juga, Bowo Susilo... :D
HapusYup. Sukses adalah konsisten. Itu yang selalu saya (coba) lakukan hingga detik ini. :*
BalasHapusYup. Sukses adalah konsisten. Itu yang selalu saya (coba) lakukan hingga detik ini. :*
BalasHapusYuk, terus konsisten, Widya... #peluk :*
Hapusseruuu banget acara Fun Blogging kemarin ya mba :) puas dapetin ilmunya, bermanfaat banget ...
BalasHapusBangeeet.... Banyak ilmu n gak cukup sedikit waktu buat nyimak, Mbak. :D
HapusYayayaya..... bikin ngiri ajeee... acara keren kek begini gak diajak....
BalasHapusIkut Fun Blogging brikutnya, Uwan. Kemarin pernah diadain di SBY. Siapa tau ada lagi di SBY. Kan lebih deket dari tempatmu. ^_^
HapusAku kelewatan denger sharing dari IWITA, thanks udh di tulis juga ya mba, jd aku ngerti hihihih. Salam kenal
BalasHapusHai, Roos. Iya, smbutan dari IWITA sebentar. Salam kenal juga, ya. :)
HapusWuaaa, aku ga bisa ngikut
BalasHapusIkuuut edisi berikutnya aja, Mbak Nita. ;)
Hapuskenapa enggak nyamperin saayaaah? ehhee. Hai Mbak, salam kenal. Mbak Haya, Mbak Ani dan Mbak Shinta kompak sekali ya, mereka...membagi ilmu bersama-sama untuk kita.
BalasHapusMbak Astin, salam kenal. #senyum malu-malu. ^_^ yup, kekompakan mereka mantap! (y)
HapusKegiatan seperti fun blogging sangat bermanfaat,kita bisa banyak belajar dari senior-senior
BalasHapusSemoga dpt diterapkan dan jadi blogger produktif y mba :)
Amiiin. Resolusi 2016: produktif ngeblog. ^_^
HapusWahh... ini peserta paling jauh ya. Salam kenal ya mbak.
BalasHapusReportasenya keren nih. lengkap.
Makasih kunjungannya, Mas Febriyan. Slam kenal jugaaa... :)
HapusSemangatmu warbiasaaaah Mbakyu, jauh2 tapi teteup dijabanin. keep writing yaa :))
BalasHapusTerima kasih smangatnya, Mbak... ^_^
HapusCeritanya komplit banget, aq baru sempet mampir. Selamat ya mba.
BalasHapusSenang ikut fun blogging 8 dapet banyak ilmu.
Makasih, Mbak. Banget, ilmunya gak habis2. ^_^
HapusSelamat Mbak Edib! Tidak sia-sia dirimu mengorbankan waktu dan tenaga datang ke Jakarta ya. Semangat terus ngeblognya. :D
BalasHapusMakasih, Mbak Apri. Semangat!!! ;)
HapusSelamat! Reportasenya emang cocok jadi juara! Komplet, lengkap, bahasanya simpel, informatif, dan dibubuhi kisah personal yg menyentuh. Good job.
BalasHapusMbak, bolehkah ngrepoti. Dikit aja. Fotoku sama Bu Ade yang lagi sibuk ngegadget bisa ditag ke akun Facebookku? Buat kenang-kenangan. Hehehe... Terima kasih ya.
Siaaap. ;) eh, kita udah temenan blum, ya? Ntar sy cek.
HapusUdah. Kemarin aku add akun FBnya dan udah confirm di hari yg sama. Trimikisi...
HapusDari Yogya, Mbak? Tahu gitu kemarin berangkat bareng. Saya naik kereta dari Stasiun Tugu. Nyampek Senen pagi buta dan ngemper di tempat makan dulu sambil nunggu agak pagian. Besok kalau ada dan boleh ikut FunBlogging lagi kita brangkat bareng yuk!
BalasHapusHuhu... sy juga baru tau ada yg dr jogja. :3 Ntar barengan pas ada event ya, Mbak Ratri. ^_^
HapusIya, kalau Mbaknya semeja sama Mak Echa dan Mas Dede, berarti kita semeja dong? Woalahh, kok, ya sampai nggak ngeh, ya?
HapusIya, beress... Tinggal colak-colek aja. Sip!
Iya, kalau Mbaknya semeja sama Mak Echa dan Mas Dede, berarti kita semeja dong? Woalahh, kok, ya sampai nggak ngeh, ya?
HapusIya, beress... Tinggal colak-colek aja. Sip!