(sumber gambar: http://designbump.com/38-brilliant-and-disturbing-anti-smoking-ads/) |
Ketika berada dalam sebuah ruangan
ber-AC dan terpaksa menghirup asap rokok, apa yang harus kita lakukan? Protes
atau hanya diam saja? Kalau diam, kok kesannya saya jadi tipikal yang
nrimo-nrimo saja. Kalau bersuara, kok saya kasihan dengan orang-orang yang saya
tegur. Ya, saya kasihan dengan mereka yang merokok tidak melihat situasi dan
tempat. Kalau mereka orang yang awam informasi, okelah saya tegur. Lah, ini
orang berpendidikan tinggi. Jangan-jangan nanti saya malah dituduh mencemarkan
nama baik. Kan, bisa berabe. Jadi teringat kasus seorang teman yang menagih
utang ke seseorang. Di-SMS tidak membalas, ditelepon tidak diangkat, diinbox
tidak dibalas juga. Terpaksa si teman menagih lewat status Facebook. Eh, malah
dikatakan pencemaran nama baik. Huhu!
Terkadang saya merasa tidak enak
menegur secara langsung. Yah, sering juga saya “tegur” secara tidak langsung,
misal batuk-batuk (Ini betulan batuk. Tidak direkayasa. Cukup si Camelia Malik yang punya "Rekayasa Cinta".). Alasannya, saya paham betul merokok membantu mereka
lebih maksimal berkreativitas. Merokok sambil bekerja sepertinya sudah menjadi habit
mereka. Iya toh? Saya mah pengertian pakai banget. Sama dengan pengertiannya
saya sama kamu, iya, kamu yang ditunggu-tunggu tapi belum datang jua.
(Abaikaaan!)
Namuuun, ada baiknya saya menuliskan
perasaan yang saya pendam. Ada baiknya saya menuliskan apa yang saya tahu.
Mungkin saja mereka belum mengetahui asap rokok mereka itu tidak hanya
berbahaya bagi orang lain, tapi juga bagi mereka sendiri? Kok bisa? Ya, bisa
dong! Merokok di tempat terbuka saja berbahaya bagi kesehatan, apalagi merokok
di ruangan ber-AC.
Ruangan ber-AC itu termasuk ruangan
tertutup. Tidak ada udara luar yang masuk. Udara yang sudah tercemar oleh asap
rokok menjadi semakin beracun. AC mengandung gas freon. Menurut sejarah, awalnya, penggunaan gas freon dalam
AC oleh Henry Du Pont secara tidak sengaja. Henry Du Pont gagal membuat senjata
kimia yang berbahan gas freon. Henry Du Pont kecewa, lalu menyemprotkan gas itu
ke sembarang benda. Di sinilah asal mula AC. Benda yang disemprotkan itu
menjadi es atau membeku. Sayangnya, gas freon bisa mengurai menjadi zat yang
beracun dan mematikan jika terkena asap panas, termasuk asap rokok.
Di ruangan ber-AC, terdapat
titik-titik embun. Nah, titik embun itu akan mengikat zat-zat yang terkandung
dalam asap rokok: Nikotin, tar, dan karbon monoksida. Karena sirkulasi udara di
ruangan ber-AC sangat terbatas, asap itu akan kembali terhirup kembali oleh si
perokok aktif dan menempel di paru-paru. Bahkan, perokok pasif juga akan
terkena dampaknya. Dua kali lipat lebih berbahaya dibanding merokok di ruangan
terbuka.
Apa asap rokok di ruangan ber-AC
langsung benar-benar mematikan? Tentu tidak. Entah jika mungkin ada kasus yang
langsung membuat orang mati. Yang jelas, udara di ruangan ber-AC yang sudah
tercemar itu sangat berbahaya bagi pernapasan. Mungkin bagi perokok aktif tidak
akan merasa berbahaya, tapi bagi perokok pasif yang berada satu ruangan dengan
mereka jelas ini sangat berbahaya, khususnya orang yang punya gangguan
kesehatan dan memerlukan lingkungan sehat. Misalnya, orang berpenyakit asma,
kanker, TBC, dan sebagainya.
Duhai para perokok, teruslah merokok
di ruangan tertutup dan di ruangan ber-AC jika kalian sendirian! Tidak ada yang
melarang kalian merokok, tapi mulailah berpikir ada orang lain di sekitar
kalian, mulailah merokok dengan bijak. Tidak semua orang bisa berkonsentrasi kerja jika menghirup aroma rokok. Tidak semua orang punya kestabilan
kesehatan seperti kalian. Ada orang lain yang perlu lingkungan sehat. Ada orang
lain yang sedang berjuang untuk sehat, tapi kalian malah membuatnya lebih
parah.
Sumber: http://jaringnews.com/hidup-sehat/medika/2016/merokok-di-ruang-ber-ac-bisa-sebabkan-kematian
Wah baru tau penjelasan ilmiahnya. Ma kasih, Mak.
BalasHapusHai, Mbak Eka. Saya juga baru tau, jadi dishare. :D Makasih, ya.
HapusAku benciiii bgt sm yg merokok di tempat umum. Istilahnya km yg merokok kok aku yg dpt penyakitnya. Wkwkwk.. sm jg kdg sy batuk. Kdg sy kibas2 asapnya atau tutup2 hidung. Pnh jg bpk pajabat merokok dgn angkuh di depot kecil pdhl ada bumil dan bayi.sy memilih pergi depd bermasalah. Tp klo abg alay gt sy tegur lgsg.. mudah2an para perokok lbh tau diri ya mba
BalasHapusIya, Mbak Ruli. Pake bahasa isyarat aja gak ngerti, ya. :D Kadang gak pndang pndidikan pula. Kayak cuek bebek aja.
Hapusoh begitu jadi sangat merugikan sekali buat perokok pasiv yah..
BalasHapusBanget, Mbak Lubena Ali. Apalagi buat yg punya gangguan kesehatan, bisa tmbah parah. -_-
Hapusemang ada yang ngerokok di ruangan AC? yaampun, IQ sama etikanya :(
BalasHapusdi tempat terbuka aja aku ga suka, apalagi di dalem AC. meskipun dasarnya aku fine aja sih, tapi ada masa dimana deket orang ngerokok itu super annoying.
Banyaaak, Mbak Arifinda. -_- Saya kudu piye...
HapusKeren dan sangat informatif tulisan ini.
BalasHapusMakasih, Bundcha. Padahal ini asli curhat. hiks. -_-
HapusDimana-mana kalau saya cium bau rokok, pusiiiing rasanya :(
BalasHapusBener, Mbak Nurul. ganggu konsentrasi bgt. :(
Hapussuka sebel ya kalo ada orang merokok :)
BalasHapusSaking sebelnya, gak tau gmn cara negurnya. -_-
Hapusinformatif bnget, mbak... trimZz... hehehehe. rokok kejam juga kalo berkolaborasi dengan gas freon ya !? -_-
BalasHapusIyaaa, kejam bgt. Tapi bnyak yg mngabaikan bahayanya, ya.:(
Hapus