Kemoterapi. Mendengar
kata ini seperti hal yang mengerikan saja. Padahal, kemoterapi tak semengerikan
yang dibayangkan selama ini. Apa sih itu kemoterapi? Kemoterapi adalah proses
memasukkan obat ke tubuh pasien kanker. Kemoterapi sendiri dibagi dalam
berbagai jenis. Kesemua jenis kemoterapi didasarkan pada cara atau teknik
pengobatannya.
- Kemoterapi
Topikal. Kemoterapi ini dilakukan dengan cara mengoleskan
krim ke kulit.
- Kemoterapi
Oral. Ini kemoterapi seperti layaknya orang minum obat.
Obatnya bisa berupa kapsul, pil, atau cairan.
- Kemoterapi
Suntik. Kemoterapi ini dilakukan dengan cara menyuntikkan
obat-obatan ke otot atau lapisan lemak pasien.
- Kemoterapi
IP (Intraperitoneal). Kemoterapi ini langsung dimasukkan ke
rongga peru.
- Kemoterapi
IA (Intraarteri). Sesuai namanya, kemoterapi ini
memasukkan obat lewat arteri.
- Kemoterapi
IV (Intravenous). Kemoterapi ini memasukkan obat lewat
pembuluh darah pena.
Semua jenis kemoterapi itu tidak harus rawat inap. Bisa saja dilakukan
beberapa jam di rumah sakit, lalu pulang beraktivitas lagi. Apakah proses
kemoterapi itu menyakitkan? Selama proses memasukkan obatnya jelas tidak ada
rasa sakit. Hanya saja, pasca kemoterapi, biasanya 2-3 hari setelahnya, pasien
kanker akan merasakan berbagai macam efek. Efek yang paling sering dirasakan
adalah mual, muntah, rambut rontok, tidak nafsu makan, kulit kering, gampang
terkena flu, suhu badan yang tidak stabil, kadang sulit BAB, sulit tidur, dan
lain-lain. Efek-efek itu berlangsung selama berhari-hari selama proses
kemoterapi masih berlangsung.
Berapa kali proses kemoterapi selama pengobatan? Tergantung stadium
berapa penyakit kanker kita. Jarak antara satu kemoterapi dan kemoterapi
selanjutnya pun juga berpengaruh. Minimal kemoterapi dilakukan selama enam kali
dengan jeda.
Efek-efek yang dirasakan pun tidak sama antara satu
pasien dan pasien lainnya. Misalnya, efek rambut rontok. Selama ini, di
berbagai adegan film ditunjukkan bahwa pasien kanker yang melakukan kemoterapi
akan mengalami kerontokan hebat dan botak. Apakah semuanya botak? Tentu tidak.
Ada juga beberapa pasien yang hanya mengalami kerontokan, tapi tidak sampai
botak. Namun, biasanya pasien lebih suka menggundul rambutnya agar bisa tumbuh
dengan cepat.
Ada pasien yang pasca kemoterapi selalu
muntah-muntah, namun ada juga yang hanya sesekali saja muntah dan mual. Memang,
selalu ada perubahan kondisi pra dan pasca kemoterapi. Apa pun efek yang
dirasakan jika dihadapi dengan pikiran tenang dan tidak stres, semuanya pasti
bisa dilewati dengan baik. Tidak ada pengobatan yang tidak membutuhkan proses pengorbanan.
Seperti kata pepatah, “Diputar dulu, dijilat, terus dicelupin” Eh, itu mah cara
makan Or*o, ya. -_-
Nah, apa sajakah yang harus dilakukan oleh pasien
kanker dalam menjalani proses kemoterapi?
Siapkan
mental dengan berdoa
Doa adalah hal pertama dan utama dalam menjalani
setiap proses kehidupan. Doa dalah kekuatan yang bersumber dari diri sendiri
dan Tuhan. Dengan berdoa, hati menjadi tenang dan siap menghadapi apa pun yang
terjadi di depan.
Keluarga
adalah salah satu obat
Seberapa pentingkah peranan keluarga dalam proses
penyembuhan kanker? Sangat penting. Sama pentingnya dengan kehadiran sahabat
yang mendukung dan memotivasi pasien kanker. Meski pasien kanker merasa yakin
ia bisa menjalani proses pengobatan sendirian, percayalah, sesungguhnya ia
perlu orang-orang terkasih untuk menyemangatinya.
Harus
tahu makanan apa yang bisa meningkatkan imunitas dan makanan apa yang menjadi
pantangan
Banyak efek yang akan dirasakan oleh pasien kanker
pasca kemoterapi, seperti mual, muntah, sariawan, diare, rambut rontok, badan
yang cepat lelah, anemia, dan sebagainya. Namun, efek-efek itu hanyalah
sementara. Nah, sebagai pasien kanker, harus tahu makanan apa saja yang bisa
mengurangi efek-efek itu. Misal, buah pisang adalah buah yang tepat dikonsumsi
pasien karena bisa mengurangi rasa mual. Bisa baca di http://www.canhope.org/id/learn/nutrition-in-cancer-care/nutritional-tips-during-chemotherapy/
Jangan
berlebihan dalam beraktivitas
Pasien kanker tentu tahu kondisi tubuhnya di bawah
kondisi normal. Tenaganya dalam beraktivitas pun terbatas. Sebab itulah, pasien
kanker harus bisa menakar kekuatan diri. Awalnya, pasien kanker mungkin merasa
sangat tertekan. Itu wajar. Biasanya bisa jalan-jalan ke mana pun suka,
sekarang mesti berdiam diri dan sesekali saja jalan-jalan. Biasanya bisa full
time kerja, sekarang hanya sebagian waktu saja. Namun, pasien kanker juga harus
sadar bahwa menjaga kondisi tubuh sekarang diperlukan demi kondisi yang lebih
baik.
Selalu
berpikir positif
Pikiran positif akan berimbas ke suasana hati yang
positif. Progres pengobatan pun akan membaik jika pasien kanker terus berpikir
positif. Jika pikiran selintas diisi pikiran negatif, segeralah berpikir
positif dan terus optimis.
Yakinlah
kita tidak sendirian
Apa pun yang terjadi pada tubuh kita adalah
kuasa-Nya. Jangan pernah merasa putus asa. Pasien kanker tidak pernah sendirian
menjalani proses pengobatan. Selalu ada keluarga, sehabat, dan orang-orang baik
di sekelilingmu.
Rajinlah
bertanya kepada dokter jika mengalami efek kemoterapi
Mungkin dokter yang menangani pasien kanker sudah
menjelaskan apa yang bakal pasien rasakan. Namun, pasien kanker juga harus
bertanya sedetail mungkin tentang kondisi tubuhnya kepada dokter. Misalnya, jika
pasien merasakan diare tiba-tiba, konsultasikanlah kepada dokter apa sebaiknya
yang dilakukan.
Jangan
simpan sendiri, bicaralah dengan orang terdekatmu
Kadang sebagai manusia mungkin kita merasa bisa
menjalani sendirian, menyelesaikan persoalan sendirian, menyimpan permasalahn
sendirian. Namun, dalam kondisi tertentu, kita perlu orang lain sebagai tempat
berkeluh kesah. Ceritakan dengan terbuka. Tak perlu takut. Semakin bercerita,
semakin lapang pikiran dan jiwa.
Siapkan
obat-obatan yang sesuai resep dokter ke mana pun pergi
Untuk obat-obatan, pasien kanker perlu konsultasikan
dengan dokter. Tidak bisa sembarang obat yang diminum meskipun sekadar
multivitamin ataupun obat herbal.
Jaga
pola makan dan olahraga ringan
Pola hidup sehat harus selalu dijaga dan diperbaiki.
Jika biasanya pasien kanker terbiasa makan serba berminyak, kurangilah kadar
minyaknya. Jika biasanya terbiasa ngopi setiap pagi sore, kurangi jatah kopi,
misal cukup 2 hari sekali. Olahraga ringan juga perlu. Jangan olahraga berat,
ya. Jogging di sekitar rumah atau senam di depan rumah bagus untuk menjaga
kondisi tubuh.
wah, ternyata kemoterapi itu bisa jg yang semacam rawat jalan tanpa harus karantina yah.
BalasHapusBener banget, keluarga adalah obat.
Dukungan keluarga penting bgt ya, mbak mia. :)
HapusUtamanya sih perlu bantuan suplemen biar kondisi tetap fit, bisa cek harganya di priceza.co.id . Kalau makanann bergizi itu wajib. Dukungan dan semangat dari orang terdekat juga keharusan agar yg sakit mau bertahan melawan sakitnya.
BalasHapusSemoga mereka yag menderita kanker bisa lekas sembuh dengan bantuan terapi kemo. Aamiin
Amiiin. Semoga pasien kanker slalu optimis. Makasih informasinya, mbak artha. :)
Hapusah, memang dukungan keluarga itu nomer wahid ya dan semangat untuk berjuang melawan penyakit
BalasHapusTempat paling nyaman untuk brpelukan itu keluarga ya, mbak tira. ^_^
Hapus