Perjalanan ke desa wisata itu perjalanan satu paket. Kita tidak hanya mengunjungi tempatnya, melainkan penghuni desanya dan segala yang berkaitan dengan adat istiadat desa. Beda halnya dengan berwisata ke pantai, misal. Beberapa orang mungkin cukup dengan menikmati keindahan pantai, tak perlu mengenal penduduk sekitar dan budayanya.
Setiap desa wisata punya ciri khas masing-masing. Selain ciri khas yang bersifat material (arsitektur dan sebagainya), ciri khasnya adalah budayanya. Contoh, desa wisata di Jogja tentu berbeda sekali dengan desa wisata Badui.
Apa saja sih yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan ketika berkunjung ke desa wisata?
1. Sebelum mengunjungi desa wisata, sebaiknya cari tahu seluk-beluk desa wisata tersebut. Info bisa didapat lewat searching di Google atau tanya teman yang pernah ke sana. Paling tidak, kamu tidak gagap dan kaget ketika sampai di desa wisata tersebut.
2. Kendalikan diri. Jika melihat sesuatu yang asing dan di luar kebiasaan kita, jangan buru-buru berkomentar. Kendalikan lidah yang tak bertulang itu. Hargailah adat dan budaya setempat.
3. Ini yang penting, jangan meninggalkan sesuatu apa pun kecuali jejak. Jangan meninggalkan sampah, coretan, dan lain-lain.
4. Rugi deh ke desa wisata tidak sekalian mengenal penduduk desanya. Silaturahmilah dengan penduduk desa. Akrabkan diri dan gali pengalaman sebanyak mungkin.
Salah satu desa wisata di Malang. |
(Sumber: https://travel.dream.co.id/destination/wah-ada-desa-wisata-keren-di-malang-170411w.html)
5. Soal bahasa. Jika kamu tidak bisa berbahasa asli penduduk desa wisata, gunakan saja bahasa Indonesia. Jika kamu tidak terlalu lancar bahasa aslinya, tetaplah berbicara dengan bahasa Indonesia saja. Karena kadang tidak paham apakah bahasa yang digunakan sudah bahasa halus atau bahasa umum (bahasa kasar). Intinya jangan sotoy, ya. 😄 Tapi, kamu juga bisa belajar bahasanya, lho.
6. Kalau kamu punya uang lebih, belilah produk yang dijual di desa wisata tersebut. Terkadang penduduk desa punya produk home made sendiri, baik kerajinan maupun makanan. Masih mikir mahal? Beli kuota berkali-kali juga bisa, masa beli hasil karya penduduk desa demi perekonomian desa saja tidak mau? 😄
Pusat gerabah di Desa Wisata Kasongan (umber: http://www.lihat.co.id/wisata/desa-wisata-kasongan.html) |
7. Jika punya waktu lebih, menginaplah di desa wisata. Itu pun jika ada fasilitas penginapan atau izin dari warga setempat. Menginap di satu daerah membuat kita lebih mengenal habit penduduknya, mengenal lebih jauh adat dan budayanya.
8. Berkunjung ke desa wisata itu tujuannya intinya ya refresh pikiran. Lepaslah gadget selama berkunjung, kecuali untuk keperluan dokumentasi bolehlah. Usahakan sesantai mungkin, tidak dikejar-kejar e-mail kerjaan, misal. 😂
9. Tidak semua desa adat itu desa wisata, lho. Tidak semua penduduk desa adat tampak welcome dengan pengunjung. Jadi, bersikaplah sewajarnya saja. Ramah dan sopan.
10. Berpakaianlah yang sopan dan pantas.
11. Jangan menolak pemberian warga. Disuguhi makanan ya dimakan. Usahakan jangan ditolak.
12. Saat ingin melakukan sesuatu, minta izinlah. Misal, ingin masuk ke rumah yang unik, izin dulu ya. Taati aturan yang ada di desa wisata.
Ada yang mau menambahkan?
Saya belum pernah ke desa wisata. Saya baca-baca dulu deh poin-poinnya. Terima kasih, ya :)
BalasHapus