Kumpul-kumpul
dengan teman-teman, tidak lengkap rasanya jika tidak sambil makan dan minum.
Ayo, ngaku deh, ketika berencana kumpul-kumpul, pasti yang dicari tempat
nongkrong dengan makanan dan minuman yang enak. Kalaupun tidak berkumpul di satu cafe,
resto, dan sebagainya, ya di rumah. Lagi-lagi, konsumsi itu wajib ada.
Roti berbahan tepung kentang. |
Bicara
tentang makanan tidak pernah ada habisnya. Pernah dengar ungkapan “Makan untuk
hidup”? Nah, kita makan biar kuat menjalani hidup. Jangan kebalik, ya, bukan
hidup untuk makan. :D Makanan apa sih yang harus dimakan? Tentu saja makanan
itu harus bergizi dan menyehatkan. Enak saja tidak cukup, saudara-saudara. Ada
yang harus diperhatikan ketika kita makan sesuatu, yaitu apakah pola makan kita
sudah sehat?
Semakin
maju zaman, semakin banyak varian makanan yang diproduksi dan semakin banyak
pula pilihan makanan. Contoh sederhana nih, roti. Roti yang kita tahu selama ini
kebanyakannya terbuat dari tepung terigu dan gandum. Manusia tambah cerdas. Olahan
roti tidak hanya terbuat dari terigu ataupun gandum. Ada pula roti yang
ditambah komposisi jenis tepung lain.
Chef Jojo, dari Grand Aston Jogja. Ini dia chef yang mengolah berbagai camilan dari kentang. |
Salah
satu jenis tepung yang bisa dipakai untuk mengolah roti adalah tepung kentang. Dalam
rangka peringatan Hari Kesehatan Dunia (World Health Day), Sembutopia
mengadakan acara temu blogger di Cielo 37, Grand Aston Jogja. Sembutopia adalah
sebuah komunitas yang peduli terhadap malasah kesehatan masyarakat Indonesia.
Kafi Kurnia, pendiri Sembutopia. |
Pendiri
Sembutopia, Kafi Kurnia, menjelaskan secara ringkas tentang alasan dinamakan
Sembutopia. Aku juga penasaran, sih, mengapa Sembutopia, bukan Sehatopia,
misal? Pemberian nama komunitas Sembutopia itu berdasarkan kebiasaan sebagian
rakyat Indonesia yang nunggu sakit dulu baru berobat alias pengin sembuh. Aku
banget nih. -_-
Kembali
ke masalah roti kentang tadi, ya. Pembuatan roti kentang menggunakan 70% tepung
terigu dan 30% tepung kentang. Jadi, tidak 100% tepung kentang, ya. Kelebihan
penggunaan roti kentang. Apa bedanya roti tanpa tepung kentang dan pakai tepung
kentang? Pertama, dari segi
kualitas, karbohidrat tepung kentang lebih bagus daripada jenis tepung lainnya.
Karbohidrat yang cocok untuk dikonsumsi adalah complex carbohydrate, bukan simple
carbohydrate. Kedua, tepung
kentang mengandung serat yang tinggi sehingga bagus untuk diet. Ketiga, roti yang menggunakan tepung
kentang teksturnya lebih padat, keempukannya tahan lama, serta remah-remahnya
sedikit.
Karbohidrat
kentang malah lebih bagus daripada karbohidrat gandum, lho. Kentang juga sangat
gampang ditemukan di Indonesia. Tahu sendirilah, gandum di Indonesia itu
semuanya hasil impor dari luar negeri. Sementara, kentang diproduksi di
Indonesia. Kamu tinggal ke pasar, dapat deh kentang. Iya, kan? Kentang pun bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan.
Semuanya berbahan kentang. |
Masyarakat
Indonesia itu pengonsumsi nasi. Bagi kebanyakan orang Indonesia, belum “makan”
kalau tidak makan nasi. Padahal, sebelumnya sudah makan roti dan bakso. :D
Unjuk jempol sini, siapa yang kayak begini? Kebiasaan ini mestinya harus
diubah. Karbohidrat itu tidak cuma nasi.
Dulu,
aku terbiasa selalu makan nasi. Sarapan nasi, makan siang nasi, makan malam
juga nasi. Tapi, dulu kok badanku nggak bisa gemuk, ya? -_- Sekarang, kebiasaan
makan seperti itu sudah kuubah. Sarapan tidak harus nasi. Aku bisa makan roti
(kue) dan buah. Buah dan sayur penting lho bagi tubuh. Makan malam pun sekarang
mulai jarang. Kalau dirasa lapar banget, baru makan nasi saat malam.
Mudah-mudahan pola makanku masih bertahan, ya.
Sehat
itu penting banget. Sangat penting! Selain pola makan, hal yang harus
diperhatikan adalah aktivitas fisik. Aktivitas fisik yang paling gampang
dilakukan itu jalan kaki.
Ternyata, dalam sehari, kita harus berjalan kaki sebanyak
10.000 langkah. Melihat angkanya terlihat banyak sekali, ya. Padahal, itu cuma
sekitar 3,5 kilometer, lho. Oke deh, ini bakal aku biasakan secara bertahap.
Kalau ke warung yang jaraknya cuma 500 meter, jalan kaki saja. Kalau ke pasar
yang jaraknya cuma 1 kilometer, jalan kaki juga, tidak perlu naik ojek online.
:D
Kita
yang tahu kondisi tubuh kita sendiri. Mulailah lebih peka dengan kesehatan kita
sendiri. Yuk, Sembuhkan Indonesia dengan Gaya Hidup Sehat. Oh ya, Sembutopia
mengadakan lomba blog, lho. Lomba ini tentu saja berhubungan kesehatan.
Ceritakan pengalaman sehatmu. Dengan berbagi cerita, kamu akan menginspirasi banyak
pembaca Indonesia untuk bergaya hidup sehat. Mau ikut lombanya? Cek link di
sini, ya >>> https://bit.ly/2HUM324
Makanannya unik2 mbak hehe
BalasHapusSaya jd pengen cek lomba blognya nih
Berjalan kaki 10.000 langkah. What? Berjalan kaki 3,5 km? Tentu bukan aktivitas yang ringankan?
BalasHapusAlhamdulillah, sudah puluhan tahun saya lakukan aktivitas tersebut. Apalagi kalau pas di desa. Tinggal hitung saja. Ke masjid 5 kali sehari. Jarak rumah ke masjid 500 m. Jadi sehari paling tidak harus berjalan 5 km.
Cukup sederhana sebenarnya. Tapi kita sering abai.
eh tapung kentang bisa dibuat sate buntel. gimana caranya mbak ?
BalasHapus